Tata Nama Senyawa
Tata nama senyawa anorganik meliputi senyawa
biner dan poliatomik. Senyawa biner adalah senyawa yang terdiri atas dua unsur
non logan atau logam dan non logam sedangkan senyawa poliatomik adalah senyawa
yang terdiri atas tiga atom atau lebih yang terikat bersama.
Ø Senyawa
biner antara dua non logam
·
Nama
senyawa merupakan rangkaian nama dari kedua unsur
·
Unsur
yang kedua ditambah akhiran ida
·
Jika
sepasang unsur dapat membentuk beberapa senyawa, perlu disebutkan angka indeks
dalam bahasa Yunani dengan ketentuan :
1 = mono 6 = heksa
2 = di 7 = hepta
3 = tri 8 = okta
4 = tetra 9 = nona
5 = penta 10
= deka
Contoh :
HCl : hidrogen
klorida
NO : nitrogen
monoksida
NO2 : nitrogen
dioksida
Ø Senyawa biner dari logam dan non logam
·
Penulisan
rumus senyawa meletakkan unsur logam di depan
·
Nama
logam disebutkan terlebih dahulu diikuti nama unsur non logam ditambah akhiran ida
·
Jika
logam memiliki lebih dari satu macam bilangan oksidasi maka dibelakang nama
unsur logam ditambahkan angka Romawi yang diberi kurung tanpa spasi yang
menyatakan bilangan oksidasinya.
Contoh :
KCl : Kalium
klorida
CaCl2 : Kalsium
klorida
FeCl2 : Besi(II)klorida
FeCl3 : Besi(III)klorida
Ø Asam – asam biner
Segolongan senyawa kovalen biner yang
mengandung hidrogen sering disebut asam. Penamaan asam dilakukan dengan cara
meletakkan kata asam sebelum nama nonlogam yang diberi akhiran ida
Contoh :
HF : asam
fluorida ( asam hidrofluorat )
H2S : asam
sulfida ( asamhidrosulfunat )
HBr : asam
bromida ( asam hidrobromat )
Ø Senyawa Poliatomik
·
Perpaduan
antara kation dengan anion poliatomik
·
Menyebutkan
nama kation terlebih dahulu diikuti nama anion
·
Jika
kation merupakan berasal dari logam yang mempunyai bilangan oksidasi lebih dari
satu macam maka setelah nama kation ditambah angka romawi yang diberi tanda
kurung tanpa spasi diikuti nama anion
Contoh :
H3PO4 : asam
fosfat
Pb(NO3)2
: timbal(II)nitrat
1.
Tata nama senyawa organik
Senyawa organik adalah senyawa karbon. Senyawa organik sederhana hanya
mengandung C da H yang dikenal dengan nama hidrokarbon
yang terdiri dari alkana, alkena dan alkuna.
Pemberian nama didasarkan pada jumlah atom C dalam bahasa Yunani
ditambah akhiranana, ena dan una.
1 = met 6 = heks
2 = et 7 = hept
3 = prop 8 = okt
4 = but 9 = non
5 = pent 10
= dek
Contoh:
C2H6 = etana
C2H4 = etena
C2H2 = etuna
Komentar
Posting Komentar