Penuaan Wajah

    Gambar Penuaan Wajah


Penuaan merupakan hal alamiah yang dialami setiap manusia. Penuaan akan terjadi seiring bertambahnya umur kita. Penuaan sering dianggap sebagai masalah yang cukup serius bagi wanita. Maka dari itu banyak perusahaan kosmetik yang mengeluarkan produk anti penuaan atau biasa disebut anti-aging.
Lantas apakah penuaan bisa dicegah? Tahukah kamu bahwa penuaan termasuk peristiwa reaksi redoks? Nah, mari kita simak penjelasannya.
Proses penuaan terjadi akibat adanya proses reaksi oksidasi terhadap sel tubuh kita. Proses oksidasi ini dilakukan oleh suatu radikal-bebas. Radikal-bebas sendiri secara umum merupakan suatu molekul yang relatif tidak stabil karena adanya satu atau lebih elektron tidak berpasangan. Sebelum abad ke-20 radikal-bebas diartikan sebagai suatu kelompok atom yang akan membentuk molekul, hingga seorang ilmuwan Rusia bernama Moses Gomberg, membuat radikal-bebas organik pertama dari trifenilmetan, senyawa hidrokarbon yang digunakan sebagai bahan dasar berbagai zat pewarna. Radikalbebas ini mempunyai elektron bebas sehingga selalu mencari elektron agar “dia” stabil, salah satunya dengan mengambil elektron dari molekul-molekul dalam sel tubuh. Akibatnya sel itu akan rusak dan efeknya kita menjadi semakin tua
Tahukah Anda bahwa sebenarnya radikal-bebas dihasilkan dari suatu proses pembakaran seperti merokok, memasak, pembakaran bahan bakar minyak, dsb. Selain itu, ternyata tubuh kita sendiri juga menghasilkan suatu radikal-bebas dalam bentuk reactive oxygen species (ROS). Radikal-bebas ini dihasilkan sebagai konsekuensi kita menghirup oksigen sebagai bahan metabolisme dalam sel. Layaknya batang besi yang ketika didiamkan semakin lama semakin berkarat karena proses oksidasi, begitu pula sel dalam tubuh kita ketika terkena radikalbebas. Radikal-bebas yang menyerang molekul dalam sel akan menyebabkan molekul itu kehilangan elektron menjadi suatu radikal-bebas yang baru, kemudian radikal-bebas itu akan mulai mencari “korban” baru menghasilkan radikal-bebas yang baru, begitu seterusnya. Bisa dibayangkan bagaimana kalau kita terkena radikal-bebas terus-menerus tiap harinya. Berapa banyak sel tubuh kita yang akan rusak setiap hari? Tentunya sangat banyak.
Sebenarnya radikal-bebas yang berupa ROS ini juga berfungsi sebagai antiperadangan, dan antibakteri. Akan tetapi, adanya sumber radikal-bebas dari luar tubuh menyebabkan proporsi penangkal radikal bebas dalam tubuh kita tidak mampu melawan radikal-bebas yang ada dalam tubuh. Keadaan ini disebut stress oksidatif yang memunculkan berbagai penyakit. Pemicu strees oksidatif ini adalah karena kurangnya produksi antiradikal bebas dalam tubuh dan semakin banyaknya radikal yang dihasilkan di lingkungan. Strses oksidatif ini memicu kerusakan sel, jaringan, organ dan bahkan penuaan dini serta berbagai penyakit yang sering dialami oleh masyarakat saat ini. Berbagai penyakit yang telah diteliti dan diduga kuat berkaitan dengan aktivitas radikal bebas mencakup lebih dari 50 macam, di antaranya adalah stroke, asma, diabetes melitus, berbagai penyakit radang usus, penyumbatan kronis pembuluh darah di jantung, parkinson, hingga kanker dan AIDS.
Namun, semua yang ada di dunia ini diciptakan secara seimbang. Ketika tubuh kita menghasilkan suatu radikal-bebas dari proses metabolisme, antiradikal bebas juga dihasilkan secara alami oleh tubuh yang disebut antioksidan. Sistem defensif dianugerahkan terhadap setiap sel berupa perangkat antioksidan enzimatis (glutathione, ubiquinol, catalase, superoxide dismutase,hydroperoxidase). Antioksidan kaya akan elektron, sehingga salah satu elektronnya dapat diberikan kepada radikal-bebas, sehingga radikal bebas akan berkurang seperti dapat kita lihat pada Gambar 9. Langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak adanya radikal bebas adalah dengan mengonsumsi berbagai makanan yang mengandung zat antioksidan seperti vitamin C, E, karoten, senyawa fenolik.  Senyawa-senyawa antioksidan ini banyak terdapat di sayuran dan buah-buahan, bahkan sudah banyak beredar juga produk-produk yang menawarkan anti penuaan dini.
Oleh karena itu, sebaiknya kita mulai mengatur kembali pola hidup kita seperti menghindari makanan-makanan tidak segar, merokok, minuman keras. Selain itu, olahraga teratur, rajin mengkonsumsi buah dan sayuran, kalau perlu mulai mengonsumsi suplemen vitamin dan anti oksidan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Roket

Pemutih Pakaian

Warna Coklat pada Apel