Pemutih Pakaian

Pemutih Pakaian adalah Contoh Reaksi Redoks



Baju putih kurang diminati, masyarakat beranggapan bahwa  perawatan baju berwarna putih dianggap susah. Hal tersebut dikarenakan baju putih mudih terlihat kotordan untuk membersihkannya relative susah. Akan tetapi mayoritas seragam sekolah di Indonesia berwarna putih, maka dari itu banyak masyarakat yang mencari solusi agar warna putih tersebut tetap terjaga. Nah untuk menjawab problema tersebut, maka muncullah produk pemutih pakaian.
Menariknya, ternyata produk-produk pemutih pakaian menggunakan konsep reaksi redoks.
Sebelumnya, kita ingat dulu pelajaran fisika tentang warna putih. Warna putih merupakan gabungan dari seluruh warna dari cahaya matahari. Matahari sendiri seperti yang kita tahu mempunyai berbagai warna seperti merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Ketika semua warna dalam cahaya matahari digabungkan maka akan menjadi cahaya putih yang tertangkap oleh indra penglihatan kita. Setiap benda mempunyai kemampuan untuk menyerap atau memantulkan jenis warna dari sinar matahari. Sebuah benda yang menyerap semua warna dalam sinar matahari kecuali warna merah misalnya, maka mata kita akan menangkap bahwa benda itu berwarna merah. Namun, jika benda itu mempunyai kecenderungan untuk menyerap salah satu warna misalnya biru, sedangkan warna yang lain dipantulkan maka warna yang kita tangkap oleh indra penglihatan kita kekurangan warna biru sebagai warna kuning. Jika kebetulan benda yang disebutkan di atas tadi merupakan noda yang menempel pada baju putih kita, tentunya baju yang seharusnya putih cemerlang menjadi berwana kuning, membuat baju putih kita tidak lagi berwarna putih. Dengan sigap kita akan menggunakan pemutih baju untuk mengembalikan warna putih dari baju itu.  
Sebuah benda yang berwarna merupakan akibat dari benda itu menyerap energi cahaya matahari. Semua benda berwarna mempunyai elektron-elektron di dalamnya. Ingat kembali materi kimia kelas X tentang struktur atom. Elektron mempunyai tingkatan energi yang tertentu. Saat sebuah benda menyerap energi cahaya matahari, sebenarnya elektronlah yang menyerap energi itu. Elektron dengan tingkat energi rendah yang telah menyerap energi cahaya matahari membuatnya berpindah (promosi) ke tingkatan energi yang lebih tinggi. Nah, saat elektron itu kembali ke tingkat energi yang semula (rendah), disertai dengan pelepasan energi dengan tingkat warna tertentu. Hal ini menjadi dasar kerja pemutih baju yang dipakai kita untuk memutihkan baju. Molekul-molekul dari pemutih akan melahap (mengikat) elektron-elektron yang ada di noda baju. Ketika noda baju sudah tidak mempunyai elektron, maka noda tidak akan mampu membuat kuning baju putih. Bahan-bahan yang digunakan dalam pemutih ini disebut agen pengoksidasi (oksidator). Oksidator yang lazim digunakan adalah natrium hipoklorit (NaOCl). Natrium hipoklorit ini akan menangkap elektron yang ada di noda pakaian sehingga warna baju kembali putih. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi oksidasi
OCl- + H2O + 2e- → Cl- + 2OH
Dalam pemutih yang beredar di pasaran  terdapat natrium hipoklorit sebesar 5,25% yang dilarutkan dalam air biasa. Semakin banyak kita menggunakan pemutih, secara otomatis semakin banyak elektron yang ditangkap dan baju kita semakin putih cemerlang.

Komentar

  1. Casino of Chance in Las Vegas, Nevada - MapyRO
    Casino of Chance in Las Vegas, Nevada. 의정부 출장안마 MapyRO provides online 동해 출장안마 gaming and 거제 출장샵 sports betting. Click 영천 출장마사지 to 논산 출장마사지 see locations, hours, directions,

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Roket

Warna Coklat pada Apel